Bahwasanya idola terpuncak ku adalah Arista adiyanti, perempuan yang musykil aku sentuh, sampai kematian dan tanah kuburan adalah bait puisi terakhirnya: mencintai orang yang telah tiada hatinya adalah exstase kenikmatan yang tiada bandingnya..aku tak bisa memungkiri,akulah penggagum WS rendra, dari gropis-nya benomor kesepuluhribu sekian. Aku ingat bait puisi terakhir dari sajak sebatang lisong, begini bunyinya;
Apa arti kebenaran bila terpisah dari derita lingkungan, dan apa artinya kesenian, bila terpisah dari masalah kehidupan::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar